Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Cermin Dunia Kedokteran

Tatalaksana Alopesia Androgenetik Stephanie, Aurelia
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 8 (2018): Alopesia
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.028 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i8.623

Abstract

Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat di seluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir. Folikel rambut memiliki fase pertumbuhan dan fase istirahat yang bervariasi tergantung usia dan tempat tumbuh serta faktor fisiologis dan patologis. Alopesia androgenetik termasuk salah satu kelainan rambut yang disebabkan oleh faktor genetik dan hormon androgen ekstragonadal di kulit kepala. Alopesia androgenetik sering menyebabkan tekanan psikologis dan menurunnya kualitas hidup.Hair is one of the adnexa of skin in all body parts except palm, soles, nails, and lip. Hair follicle undergoes growing phase and resting phase in variable periods of time depending on age, body site, physiological and pathological factors. Androgenetic alopecia is one of hair disorders caused by genetic factor and extragonadal androgenic hormone in the scalp. Androgenetic alopecia often causes significant psychological distress and reduction of quality of life.
Masalah Virus Zika pada Kehamilan Richard, Timoteus; Kristanto, Andi; Adiwinata, Randy; Stephanie, Aurelia; Christianty, Finna; Belinda Phang, Beatrice; Adiwinata, Sheila
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 5 (2016): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.895 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i5.57

Abstract

Wabah Virus Zika (ZIKV) merebak pada tahun 2015 hingga 2016 terutama di benua Amerika dan mendapat perhatian dunia. ZIKV merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, umumnya self limiting dan jarang fatal pada dewasa. Perhatian lebih kepada ibu hamil karena potensi janin mikrosefalus. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi diagnosis dan manajemen ZIKV baik pada ibu hamil maupun pada bayi baru lahir. Pencegahan dan diagnosis dini ZIKV menjadi kunci utama penanganan.
Sindrom Stevens-Johnson Diduga Akibat Fenitoin Stephanie, Aurelia; Susilowati, Eny
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 4 (2018): Cidera Kepala
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.59 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i4.666

Abstract

Sindrom Stevens-Johnson (SSJ) merupakan bagian dari nekrolisis epidermis (NE) yaitu sindrom reaksi mukokutan akut yang ditandai dengan nekrosis dan pengelupasan epidermis yang luas. Diaporkan seorang perempuan, usia 21 tahun, datang ke UGD rumah sakit dengan keluhan demam dan timbul ruam-ruam merah yang kemudian berisi air sejak 3 hari. Setelah konsumsi fenitoin, timbul bercak merah disertai gatal di daerah paha, tungkai dan punggung. Dua hari kemudian bercak merah tersebut mulai berisi cairan berdinding kendur dan menyebar ke seluruh tubuh. Pada hari ke-9 perawatan, pasien mengalami perbaikan klinis dan boleh pulang.Stevens-Johnson Syndrome (SJS) is a type of epidermal necrolysis (NE) , a syndrome of acute mucocutaneus reaction recognized by widespread necrosis and epidermal lysis. A case of 21 year-old female, presented in emergency with fever and reddish rash followed by vesicles since 3 days. After phenytoin consumption, reddish spots with urticaria were observed in thigh, legs and back. Two days later, they were followed with vesicles spreading to whole body. Clinical improvement was observed after 9 days, and the patient was discharged.
Keloid Daun Telinga (Ear Lobe Keloid) Stephanie, Aurelia; Susilowaty, Eny
Cermin Dunia Kedokteran Vol 44, No 6 (2017): Dermatologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.879 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v44i6.768

Abstract

Telinga merupakan salah satu organ tubuh yang paling sering ditindik. Efek samping tindik telinga antara lain keloid. Umumnya keloid timbul sekitar 3 minggu hingga tahunan setelah luka dan tidak hilang spontan. Selain keluhan kosmetik, keloid juga dapat menimbulkan rasa kebas, gatal, nyeri. Keloid stadium dini sulit dibedakan dari skar hipertrofi; skar hipertrofi regresi dalam 1-2 tahun, sedangkan keloid terus bertumbuh. Penanganan keloid di daun telinga lebih sulit dengan tingkat kegagalan dan rekurensi cukup tinggi.Auricle the most popular site of body piercing. Keloid is one of the side effect from ear piercing, usually appears after 3 weeks or even years and difficult to heal spontaneously. Besides cosmetic problem, several symptoms such as numb, itch, pain can arise. Early keloid and hypertrophic scar are difficult to be differentiated; hypertrophic scar will regress after 1-2 years, while keloid will grow continuously. Ear lobe keloid is more difficult to treat with high failure and recurrence rate.Â